Selasa, 27 Januari 2009

Selayang Pandang Pembangunan Peternakan di Kabupaten Lampung Timur


Gambaran Umum Sub Sektor Peternakan di Kabupaten Lampung Timur

Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu dari sepuluh wilayah tingkat II di Propinsi Lampung yang dibentuk pada tahun 1999 dengan dasar UU No. 12 tahun 199 tentang Pembentukan Kabupaten Dati II Way Kanan, Kotamadya Metro, dan Kabupaten Dati II Lampung Tengah, tanggal 20 April 1999. Lampung Timur sebelumnya merupakan Wilayah Pembantu Bupati Lampung Tengah Wilayah Sukadana. Luas Wilayah Kabupaten Lampung Timur adalah 5.325,03 km 2 dengan batas – batas wilayah sebagai berikut; sebelah utara dengan Kab. Lampung Tengah, dan Kab. Tulang Bawang, sebelah selatan dengan Kab. Lampung Selatan, sebelah timur dengan Laut Jawa, dan sebelah barat dengan Kota Metro dan Kab. Lampung Tengah. Kondisi topografi Kab. Lampung Timur adalah berbukit sampai bergunung, daerah berombak sampai bergelombang, daerah dataran aluvial, dataran rawa pasang surut, dan daerah aliran sungai (Sungai Sekampung, Sungai Way Jepara, dan Sungai Seputih). Wilayah Kabupaten Lampung Timur terbagi dalam 24 Kecamatan dengan jumah penduduk pada tahun 2005 adalah 919.017 jiwa, dengan mata pencaharian pada umumnya adalah petani termasuk di dalamnya sub sektor peternakan, perikanan, dan perkebunan. Iklim Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Smith and Fergusson termasuk dalam kategori iklim B, dicirikan oleh bulan basah selama 6 bulan yaitu pada bulan Desember – Juni dengan temperatur rata –rata 24 – 34 0 C. Curah hujan merata tahunan sebesar 2000 – 2500 mm. Jenis tanah di Kabupaten Lampung Timur umumnya didominasi oleh tanah jenis podsolik merah kuning, podsolik kekuning – kuningan, latosol coklat kemerahan, latosol merah, hidromorf kelabu, alluvial hidromorf, regosol coklat kekuningan, latosol merah kekuningan, alluvial coklat kelabu, dan latosol merah.
Sebagai implementasi dari Undang-Undang Otonomi Daerah Nomor 22 tahun 1999, dan direvisi menjadi Undang Undang no. 32 tahun 2004, maka tiap-tiap pemerintah daerah berkesempatan untuk mencapai ekonomi regional melalui aktifitas pembangunan yang beragam. Untuk alasan tersebut maka daerah membutuhkan investasi yang besar baik dari pembiayaan daerah melalui APBN/APBD maupun investasi swasta atau perorangan. Salah satu sektor penggerak roda ekonomi Kabupaten Lampung Timur adalah sektor peternakan, dimana keberadaan sektor ini turut memberi andil dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui usaha budidaya ternak oleh masyarakat yang merupakan aset cukup berharga pada masa-masa paceklik.
Potensi peternakan di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2006 adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Populasi Ternak di Kabupaten Lampung Timur
Jenis Ternak Populasi (ekor)
Sapi 59.656
Kerbau 5110
Kambing 97.998
Domba 15.683
Babi 15.356 A
yam buras 2.262.576
Ayam Ras Pedaging 625.7
Ayam Ras Petelur 141.877 I
tik 53.055
(sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Timur)

Jumlah Kelompok Ternak dari berbagai komoditas di Kabupaten Lampung Timur berjumlah 47 (empat puluh tujuh) kelompok aktif tersebar di seluruh wilayah Lampung Timur, dan diantaranya telah mendapatkan beberapa prestasi diantaranya :

1. Juara ke 1 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2003 untuk komoditas Ayam Buras
atas nama Kelompok Panghegar, Kecamatan Purbolinggo ;
2. Juara ke 2 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2003 untuk komoditas Kambing atas
nama Kelompok Sumber Rezeki, Kecamatan Labuhan Ratu;
3. Juara ke 1 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2004 untuk komoditas Ayam Buras
atas nama Kelompok Tunas Qencono , Kecamatan Way Bungur ;
4. Juara ke 2 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2004 untuk komoditas Sapi Potong
atas nama Kelompok Karya Lestari , Kecamatan Way Bungur
5. Juara ke 3 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2004 untuk komoditas Kambing atas
nama Kelompok Sumber Rezeki, Kecamatan Labuhan Ratu
6. Juara ke 2 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2005 untuk komoditas Kambing atas
nama Kelompok Sumber Rezeki, Kecamatan Labuhan Ratu.
7. Juara ke 3 Lomba Tingkat Propinsi Lampung Tahun 2005 untuk komoditas Ayam Buras
atas nama Kelompok Perintis Jaya II, Kecamatan Purbolinggo.
8. Juara ke I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Lampung untuk kategori Sapi P.O. Betina.
9. Juara ke 2 Kontes Ternak Tingkat Provinsi Lampung untuk kategori Sapi Peranakan Silang
Betina.
10. Juara ke 3 Kontes Ternak Tingkat Provinsi Lampung untuk kategoriSapi P.O Jantan.
11. Juara Harapan ke I Kontes Ternak Tingkat Provinsi Lampung untuk kategor Kambing
Jantan.
12. Juara ke IV pada Lomba Kelompok Tani Ternak Tingkat Nasional Tahun 2008 untuk
kategori Kelompok Pembudidaya Ayam Buras atas nama Kelompok Tani Ternak Tunas
Qencono Kecamatan Way Bungur.

Perkembangan perbibitan ternak sangat berpengaruh pada peningkatan pendapatan peternak yang ada di Lampung Timur. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya tenaga inseminator (mantri kawin suntik)dari 25 (dua puluh lima) orang pada tahun 2006 menjadi sebanyak 41 (empat puluh satu) pada tahun 2008 orang tersebar di semua kecamatan yang rata – rata dapat menghabiskan 1000 dosis mani beku per bulannya. Hasil sinergis yang ditunjukkan dengan program Inseminasi Buatan tersebut adalah peningkatan jumlah kelahiran hasil kawin suntik yang tercatat yaitu sebanyak 2613 pada tahun 2000 menjadi 8885 pada th 2008. Bagi petani peternak kegiatan ini memberikan nilai tambah berupa peningkatan nilai jual ternak hasil IB sebesar kurang lebih 2 juta rupiah sehingga pada peternak di Kabupaten Lampung Timur mendapatkan hasil kurang lebih Rp 4 milyar, dengan total asset di masyarakat kurang lebih senilai 13 milyar .
Perkembangan sarana dan prasarana di Kabupaten Lampung Timur yaitu dengan telah tersedianya Rumah Potong Hewan di Kecamatan Labuhan Ratu dan Rumah Potong Unggas di Kecamatan Way Jepara, dan beberapa kelompok ternak telah berhasil membangun 5 (lima) unit biogas di wilayahnya.