PENDEKATAN YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DALAM RANGKA PENERAPAN
SELEKSI TERNAK DI PEDESAAN
Oleh Elyani Malinda, SP
Penyuluh Pertanian Dinas Peternakan Kab. Lampung Timur
Pendahuluan
Usaha peternakan merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka pembangunan pertanian Indonesia. Hal ini dapat dilhat dari sumbangan sub sector peternakan dalam memenuhi kebutuhan gizi dan protein hewani bagi masyarakat.
Pemeliharaan ternak yang biasa dilakukan petani di pedesaan dapat memberikan penghasilan tambahan serta merupakan tabungan bagi petani dan keluarganya.
Pada saat ini usaha peternakan yang dilakukan petani sudah mulai mengarah keusaha peternakan secara komersial, akan tetapi pola usaha masih sebagai usaha sampingan. Pola usaha semacam ini menyebabkan sebagian besar petani belum terlalu memikirkan tentnag peningkatan produktifitas dari ternak yang diusahakannya. Dalam rangka peningkatan produktifitas ternak, salah satu cara yang dapat dilakukan oleh petani adalah dengan melakukan seleksi sederhana. Yang dimaksud dengan seleksi adalah memilih bibit untuk dijadikan tetua yang menghasilkan generasi berikutnya.
Hasil yang diharapkan dari seleksi ini adalah peningkatan produktifitas yang merupakan akibat dari peningkatan mutu genetic ternak.
Seleksi
Seleksi dapat dilakukan berdasarkan data dan informasi yang tersedia. Seleksi dapat dilakukan berdasarkan data atau catatan individu, catatan produksi tetua, catatan produksi kolateral, dan catatan produksi keturunannya. Seleski keturunan merupakan cara seleksi yang paling tinggi kecermatannya, mengingat dengan cara seleksi ini kemampuan individu dalam mewariskan sifat-sifat yang dimiliki kepada keturunannya dapat langsung teruji (Guanrdi, 1990).
Mnurut Martoyo (1990), dalam rangka menerapkan seleksi di pedesaan, yang sasarannya adalah para peternak rakyat perlu dikembangkan pola seleksi yang pelaksanaannya sederhana, mengingat adanya masalah yang akan dihadapi petani ketika menerapkan seleksi yang diantaranya adalah : kesulitan dalam membuat catatan produktifitas secara berulang dan teratur, hasil dan respon yang kecil per satuan waktu, sehingga sulit untuk meyakinkan peternak maupun fihak yang menyediakan dana pelaksanaan akan manfaat seleksi, jumlah pemilikan ternak ekcil, seleksi juga perlu dilaksanakan secara tekun dalam jangka waktu yang panjang, sehingga penyediaan dana yang mantap dan teratur dalam jangka waktu yang panjang sering merupakan kesulitan.
Disamping itu terdapat masalah non teknis yang berupa kesulitan untuk menggerakkan sejumlah besar peternak untuk dapat bekerja sama dalam satu kelompok.
Guna mengatasi masalah ini perlu dikembangkan beberapa pendekatan dengan maksud seleksi harus ditujukan pada satu atau maksimal dua sifat yang akan diperbaiki dengan syarat:
• Herabilitas sifat tersebut sedang sampai tinggi.
• Memiliki nilai ekonomi tinggi
• Dapat diukur pada umur muda dengan tepat/akurat
• Mudah diukur dan tidak memerlukan biaya yang besar untuk mengukurnya.
Metode Seleksi
Cara seleksi yang akan diterapkan di pedesaan harus memiliki syarat:
Sederhana, misalnya seleksi inividu/massa
Dapat dilaksanakan tanpa harus memelihara catatan yang memerlukan adminsitrasi yang rumit.
Pada tahapan lanjut program seleksi dapat diterapkan cara-cara lain seperti seleksi silsilah atau bahkan uji zuriat sederhana.
Tindakan yang dapat meningkatkan minat petani untuk berpartisipasi dalam program seleksi seperti:
• Mengaitkan program seleksi dengan pdogram lain seperti IB, persilangan, penyediaan pakan/HMT, perbaikan pengelolaan teknik pengendalian penyakit, pemasaran hasil dan pemupukan modal usaha dan lain-lain.
• Menunjukkan kepada petani bahwa untuk menikmati hasil seleksi tidak perlu menunggu sampai generasi berikutnya, tetapi dapat dilihat dari berbagai peningkatan produktifitas kelompok ternak yang dikelola oleh kelompok tani seperti peningkatan bobot badan induk, peningkatan angka kelahiran, berkurangnya prosentase kematian, ketersediaan pakan/hijauan yang lebih banyak dan lain – lain.
Pendekatan Kelompok
Untuk ini diperlukan adanya kelompok tani yang akan bertindak sebagai unit pemulian yang memenuhi syarat berikut:
- Kelompok memiliki jumlah ternak yang memenuhi jumlah
minimal 200 ekor.
- Kelompok mencapai kesepatan untuk melaksanakan program
seleksi dengan berbagai aturan yang harus ditaati bersama
Rabu, 15 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar